25 July 2013

Berjamaah dengan “Sahabat” (1)

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Dalam kehidupan sehari-hari, dalam pergaulan bersosial dengan sesama, ada beberapa definisi (arti) suatu kata yang menjadi bias (kabur) dan bahkan berubah makna karena sudah terbiasa dikatakan dalam masyarakat dan bahkan diyakini dengan sekuat hati dibela-belain dengan mempertaruhkan jiwa, raga, harta, kedudukan (lebay.com). Dalam ilmu filosofi itu namanya : Aksiologi. misalnya saja kata Psikologi. Ketika ditanya apa itu? Banyak yang akan bilang itu ilmu untuk mengurusi orang gila atau yang lebih pinter dikit bilang ilmu tentang kejiwaan. Benarkah itu?? Sebenarnya kalau dikaji secara etimologi (asal katanya/makna aslinya) psycology dari bahasa yunani Psyco=psycee=daur hidup kupu2, logi=logos=ilmu ,,,,, lho kok ilmu daur hidup kupu2? Bukan tu maksudnya, tapi ilmu yang mempelajari tentang siklus hidup manusia...nah itu yang bener....


Ada lagi ibuk2 bilang, “nduk, SANYOne urip ono...... whatss Sanyo??? Pliz deh... Sanyo tu merk, alate namane Pompa Air...nah salah lagi... Satu lagi,kalau yang ini fatal..Jadilah orang “sukses”.. apa itu sukses??apa indikator sukses??udah bener??yakin udah sukses?? “BAHAGIA” udah yakin tau apa bahagia??jangan2 cuma senang aja.... banyak kan???udah benar2 taukah anda??

Nah oleh karena itu, ternyata kalau berhubungan dengan orang lain tu ada aturannya lho... biar semua terjalin dengan baik... Oke sebelum qt share masalah judul diatas terlebih dahulu kita ketahui aturan kata (paradigma kata) dalam ilmu filosofi. Cuman 5 kok, jadi dihafalin n dipake ya... +_+
Etimologi = ilmu pemahaman bahasa (arti sebenarnya)
Misal : wali (orang pilihan yang dapat kekuasaan atau kemampuan tertentu dalam segi spiritual) -> wali songo, Guru = harus punya syarat2 dan 9 kemampuan (mentor,tentor,fasilitator, coach, transformator dst), terus dll tadi udah..
Terminologi = lebih pada pengembangan arti
Misal : wali sekarang ada wali murid, walikota,wali band (:P)
Axiologi = pemahaman yang beredar di masyarakat
Misal : uang mampu membeli segalanya (cie cie), kalau pengen sukses harus sekolah yang tinggi (ah g jamin), obat itu menyembuhkan penyakit (bukan obatnya kaleee’)
Epistimologi = pendekatan dari sisi metode
Misal : untuk mampu berenang ada beberapa gaya (gaya bebas,gaya katak,gaya dada, gaya batu), 7 tahap membaca, 4 step menggaet hati pasangan (hihi)
Ontologi = ilmu hakikat (untuk mengetahuinya harus tau dulu ke 4 hal tadi)
Misal : untuk mempelajari ilmu “puasa” harus tau apa itu puasa, bagaimana puasa itu menjadi penting,apa kehebatan puasa,bagaimana tata cara puasa?dll

Nah udah ngerti kan skarang....

Key,,,sekarang qt bahas apa itu jamaah apa itu sahabat....pasti dah muncul dibenak kalian,jamaah tu bla bla bla sahabat tu bla bla bla....

Kalo tak tnya darimana jawaban tu??? kalo bilang ya pendapatq dewe, brarti tu cuma opini/asumsi doank, kbenarane blum disepakati bersama...

Saya akan mencoba membahasnya dalam beberapa series,,sediakan beberapa waktu cz cukup banyak nih dan pastinya menarik deh.. hal pertama yang mungkin perlu dilakukan adalah sediakan segelas air minum. Untuk apa,,,ya mungkin qm bakal haus ditengah jalan saat baca nanti. And yang paling penting jangan lupa tetep bernafas...hehehehe...

Jamaah, emang secara bahasa artinya : berkumpul secara jamak atau lebih dari satu orang... jamaah tu sunnah nabi dan bahkan menjadi warisan/pesan terakhir beliau...namanya warisan berarti itu sangat istimewa atau kata pamungkas yang sangat berharga. Coba bayangin kalian 10 menit lgi akan mati, apa permintaan terakhirmu,,,pasti bilang yang penting kan??

Benar sekali, bahwasanya jamaah tu sangat besar sekali powernya, bahkan lebih dari yang qt bayangkan (yang pernah bayangin atau sedang bayangin pokoknya lebih besar dari tu deh). Namun jangan dikira jamaah tu kayak yang qt lihat sehari2 seperti jamaah tahlil, jamaah Ad- diba’, jamaah tilawatil qur’an, jamaah ngopi dsb.... iya mungkin kalo sederhana seperti itu,,,namun pada HAKEKATnya masih jauh dari hal itu..

Jamaah itu lebih terorganisir. Ada “kepedulian” di dalamnya. Ada “kesadaran”, ada rasa “saling memiliki”, Ada “pembagian tugas”, Ada “tanggung jawab”, Ada saling “ketergantungan” (baca: tidak sama dengan saling bergantung, namun kata tersebut maksudnya kumpulan orang  -mandiri- yang saling bantu membantu dan saling melengkapi), ada “perubahan” (hasil), ada “tujuan bersama” yang ingin dicapai.

Berhubung kita orang beragama, setidaknya ada hal yang –nyambung- dengan agama. Jadi kita kembalikan pada alqur’an dan al-hadist. Contoh jamaah yang paling terbaik sepanjang masa adalah pada zamannya Nabi Muhammad SAW. “Sahabat-sahabat” yang hebat telah mendampingi Rosul mengukir sejarah yang membawa perubahan kehidupan umat manusia. Merekalah yang telah dijamin masuk surga namun setia mendampingi dan berjuang bersama Rosulullah karena mereka telah “faqih” (baca: benar2 ngeh,tahu setahu-tahunya,sepaham2nya) terhadap -tujuan- yang hendak dicapai. Rosulullah berkata,”belum beriman salah satu diantara kalian apabila belum menghendaki kebaikan sesama muslim lainnya seperti dia menghendaki kebaikan terhadap dirinya sendiri”. Wah ini dia pasal yang sangat jelas dan tidak ada bias lagi, bahwa orang yang hanya memikirkan *nasibnya sendiri, urusannya sendiri, dan kepentingannya sendiri* itu bertentangan dengan hadist tersebut. Selain itu mereka juga menunjukkan kepedulian yang tinggi untuk berkontribusi,untuk mengambil andil, untuk mau dan rela ikut berjuang bersama dan akhirnya membuat perubahan yang besar kan?? Ajaran islam berkembang mendunia, lihat betapa hebatnya. Bagaimana dengan anda???

Tentunya kita semua sudah sangat tahu dan bahkan yakin bahwa “sabda rosul serta Firman Allah itu tidak pernah bohong atau ingkar”, sepakat ya??? Janji Allah dalam alqur’an pun juga pasti ditepati, setuju???? Ada lanjutannya dari Alqur’an surat Al’Ashr, sebuah surat dengan ayat terpendek namun penuh makna dan kekuatan. Ya, jebakan buat pemikiran logika manusia yang menyesatkan. Sama halnya dengan perkataan orang tidak akan pernah terjatuh karena batu yang besar, namun biasanya orang akan terjatuh karena kerikil kecil. Oke langsung saja pada ayatnya yakni, Bismillahirrohmanirrohim : (artinya aja) Demi masa. Sesungguhnya “insan” (manusia) itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya selalu dalam kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.

Ayat tersebut memiliki keyword (kunci kata) yakni :  masa, insan, iman, amal sholih, saling menasehati, dalam kebenaran dan menetapi kesabaran. Untuk lebih jelasnya perincian makna tiap kata kapan2 aja, namun secara global intinya ada pesan tersirat yakni perintah dalam berhubungan dengan manusia yang lain atau kepentingan sosial. Jadi kalau anda tidak ingin rugi dalam hidup maka kerjakan : amal sholih (pasti berhubungan dengan orang lain), saling menasehati untuk apa, tidak lain agar qt slalu dalam kebenaran (benar memandang hidup dan mencari bahagia) serta menetapi kesabaran (ketika qt berada dalam kondisi dibawah seperti apapun itu).

Bagaimana dengan anda??? Berapa orang yang anda punyai disekitar anda yang memiliki ciri2 orang yang tidak merugi dalam hidup seperti dalam surat Al ‘Ashr?? Mari berhitung dan kita lihat siapa diantara qt yang memiliki banyak sahabat hebat (sesuai ciri tadi). Semakin banyak semakin beruntung anda, dan semakin hebat anda. Karena akan semakin banyak orang yang menghendaki kebaikan buatmu, dan tentunya engkau pun juga akan berbuat begitu juga dengan sahabat2 mu dan akhirnya akan tercipta jamaah yang hebat. Mari berjamaah dengan sahabat.......

Sabtu Legi 28 Mei 2011
Bumi Bayangkara
Laksitaning Atma Agunging Hyang Wisesa

Description: Berjamaah dengan “Sahabat” (1) Rating: 4.5 Reviewer: petanimilenial ItemReviewed: Berjamaah dengan “Sahabat” (1)

0 komentar:

Post a Comment